}

Senin, 25 Juni 2012

Badan Golgi


 PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang


Kemajuan pengatahuan tentang sel telah menghasilkan perubahan-perubahan azasi dalam pengertian struktur sel. Sekarang ini kita hidup dalam zaman biologi molekuler yang merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, dan kedudukan molekul-molekul yang menyusun system seluler sebagai suatu kesatuan. Pengetahuan modern tentang makhluk hidup menunjukkan adanya suatu kombinasi tingkat organisasi yang semuanya dihimpun dengan menghasilkan manifestasi kehidupan organisme. Dalam sitoplasma terdapat adanya berbagai bangunan atau struktur yang pada mulanya dapat diketahui dengan jelas tentang fungsi dan asalnya. Salah satu dari organel sel yaitu badan golgi yang mempunyai hubungan yang erat dengan RE granuler. Untuk mengetahui tentang badan golgo lebih juah, maka dibuatlah makalah ini.

Bioteknologi-Tambang



Biohidrometalurgi Oleh Bakteri  Thiobacillus ferrooxidan Untuk Menghasilkan Logam Yang Berkualitas Tinggi

Anis Kurniawati

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Metalurgi adalah ilmu dan teknologi yang mengkaji proses pengolahan dan perekayasaan mineral dan logam. Ruang lingkup metalurgi meliputi: pengolahan mineral (mineral dressing), ekstraksi logam dari konsentrat mineral (extractive metallurgy), proses produksi logam (mechanical metallurgy), perekayasaan sifat fisik logam (physical metallurgy). Salah satu cabangnya adalah Biohidrometalurgi, yakni pengolahan bijih logam menjadi logam murni dengan cara penambahan mkhluk hidup seperti bakteri.
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban manusia (Darmono, 2001). Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup (Taberima, 2004). Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal dari dua sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Kedua dari hasil aktivitas manusia terutama hasil limbah industri (Connel dan Miller, 1995).

Etologi Hewan- Kawin pada Rusa


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang      
            Indonesia merupakan salah satu  negara yang mempunyai kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Di Indonesia terdapat sekitar 30-100 juta makhluk hidup yang terdiri dari berbagai spesies tumbuhan, satwa dan jasad renik (Conservation internasional, 1999), kekayaan alam tersebut merupakan salah satu sumber daya nasional yang sangat penting, oleh karena itu dalam  pengelolaanya harus dapat memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan (Iskandar, 1990).
Salah satu satwa yang terdapat di Indonesia adalah rusa. Rusa merupakan jenis hewan yang termasuk jenis kelas mamalia, ordo yang berkuku genap, family Cervidae, sub familia ervidae. Jumlah spesies rusa yang tersebar  di seluruh dunia adalah kurang lebih 40 spesies (Ariantiningsih, 2000).  Jenis rusa yang terdapat di Indonesia terdiri dari Cervus unicolor, Cervus timorensis, Hyelaphus chili, dan Axis axis, Semiadi (1986).

Keunikan Budaya Bayung Gede


SETRA ARI-ARI DESA BAYUNG GEDE
ANIS KURNIAWATI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


 
BAB I
PENDAHULUAN

Kabupaten Bangli kaya dengan desa-desa kuno. Selain Penglipuran yang terletak di Kecamatan Bangli, masih banyak desa-desa kuno lainnya yang sarat dengan keunikan-keunikan. Desa-desa yang umumnya penganut kebudayaan Bali Aga atau Bali Mula itu cukup banyak tersebar di daerah Kintamani. Di sekitar daerah yang berhawa sejuk itu pula ditemukan banyak tinggalan-tinggalan kuno yang memberikan gambaran kehidupan masyarakat Bali di masa silam. Ada dugaan, daerah Kintamani dulu pernah menjadi pusat kerajaan Bali Kuno. Salah satu Desa Kuno yang cukup penting di kawasan Kintamani yakni Bayung Gede.

Senin, 11 Juni 2012

PKMGT-Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa dengan Pembelajaran TGT

PENDAHULUAN



Latar Balakang Masalah
Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat erat kaitannya dengan mutu pendidikan di Indonesia karena pendidikan merupakan salah satu wahana yang dipandang dapat meningkatkan kecerdasan suatu individu. Kecerdasan yang dimaksud adalah Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), bakat, ketajaman pengamatan sosial, hubungan sosial, kematangan sosial, dan lain-lain. Sistem pendidikan yang baik seyogyanya tidak hanya berorientasi untuk dapat meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) tetapi harus juga berorientasi untuk meningkatkan kecerdasan emosi (EQ) dari siswa. Hal ini karena IQ danEQ merupakan dua sahabat yang saling melengkapi.