PEMBELAJARAN
POSITIF BERBASIS KOOPERATIF UNTUK
MENGAJARKAN ILMU TAJWID MELALUI PERMAINAN BINGGO DAN AUDIO UNTUK MENINGKATKAN
DAYA INGAT
Oleh :
Anis Kurniawati,
Jurusan Biologi, Universitas
Mahasaraswati
ABSTRAK
Upaya pembelajaran sangat
erat kaitannya dengan mutu pendidikan di Indonesia karena pendidikan merupakan
salah satu wahana yang dipandang dapat meningkatkan kecerdasan suatu individu.
Saat ini sekolah hanya mementingkan cara pembelajaran yang monotone yang membuat
siswa susah untuk mengingat suatu pelajaran , hal ini terbukti dengan banyaknya
siswa yang dengan mudah melupakan pelajaran yang baru saja diajarkan. Dari
hasil survey dan penelitian juga dapat diketahui bahwa ilmu tajwid adalah cara
terpenting untuk membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dalam
al-qur’an. mengingat pentingnya peranan tajwid bagi kesuksesan membaca
al-qur’an, sehingga harus diupayakan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan
daya ingat siswa dalam mempelajari ilmu tajwid.. salah satu pembelajaran yang
mampu mengembangkan daya ingat adalah pembelajaran pembelajaran positif
berbasis kooperatif untuk mengajarkan
ilmu tajwid melalui permainan binggo dan audio untuk meningkatkan daya ingat.
Dengan diterapkannya pembelajaran melalui permainan binggo dan audio disekolah
madrasah diniyah diharapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa. Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah metode kajian pustaka. Model pembelajaran
dengan permainan binggo dan audio merupakan suatu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan daya ingat siswa. Kemampuan siswa untuk memecahkan masalah melalui
Permainan Binggo dan audio menunjukan bahwa baik itu siswa dengan kemampuan
tinggi, siswa dengan kemampuan sedang ataupun siswa denagn kemampuan rendah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Di samping hasil belajar siswa meningkat
Permainan Binggo dan audio juga meningkatkan antusias dan keaktifan siswa.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu
Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara – cara membaca Al-Qur’an
dengan sebaik – baiknya. Memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan
perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca merupakan
tujuan dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya fardhu kifayah, sedang
membaca Al-Qur’an dengan baik (sesuai dengan Ilmu Tajwid) hukumnya fardhu ‘Ain.
Banyak dalil wajib mewajibkan mempraktekan tajwid dalam setiap pembacaan
Al-Qu’an. Salah satunya adalah “Dan
bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan / tartil (bertajwid)” [Q.S Al-Muzzammil (73):4]. Salah satu ayat
ini sudah jelas bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an
yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah penucapan setiap
huruf-hurufnya (bertajwid). Pengenalan Ilmu tajwid untuk anak-anak tingkat
madrasah ataupun setara dengan SD sudah diajarkan, namun permasalahannya adalah
siswa kurang memperhatikan guru saat mengajar dikarenakan Ilmu Tajwid ini susah
dan membosankan untuk dipelajari. Seperti yang diketahui bersama permasalahan
ini disebabkan karena kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Oleh karena itu sangatlah penting bagi para guru dalam menemukan metode-metode
yang efektif untuk meningkatkan motivasi siswa-siswi mereka.
Motivasi
yang merupakan dorongan internal diri siswa untuk belajar dapat ditingkatkan
dengan menggunakan metode permainan. Karena dapat kita ketahui bersama bahwa
keinginan untuk bermain lebih besar dari pada keinginan untuk belajar. Dalam
metode pembelajaran ilmu tajwid dengan menggunakan metode audio dan permainan binggo
akan memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang menyenangkan. Dimana
dalam menggunakan audio yakni siswa mendengarkan sekaligus melihat tayangan
dalam layar cara-cara membaca Al-Qur’an yang benar dengan tajwid dan cara-cara
belajar tajwid dengan menggunakan permainan binggo. Binggo adalah sebuah
permainan atau kompetisi untuk mengasah daya ingat. Dalam permainan binggo ini
akan disediakan papan dengan dibagi
menjadi beberapa kolom. Yang mana dalam kolom tersebut sudah diisi
bacaan-bacaan Al-Qur’an sesuai dengan tajwidnya. Setelah itu siswa akan dibagi
menjadi beberapa kelompok dan pada masing-masing kelompok akan diberikan bacaan
yang nanti akan dicocokkan dengan bacaan Al-Qur’an sesuai dengan Tajwidnya.
Dengan demikian siswa dapat mengasah daya ingatan mereka untuk berkompetisi
memenangkan permainan, dan siswa akan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
tajwid tersebut.
Pembelajaran
kooperatif ini merupakan strategi pembelajaran ilmu tajwid dengan
mengelompokkan siswa. Pada masing-masing kelompok dituntut untuk saling
membantu dan kerjasama dalam memahami suatu bahan pembelajaran.
Berdasarkan
uraian diatas tentu sangat menarik untuk dibahas mengenai cara alternative
meningkatkan daya ingat siswa melalui permainan binggo dan audio sebagai upaya
peningkatan cara membaca Al-Qur’an dengan benar dan indah.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1.
Apakah upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan daya ingat siswa dalam mempelajari ilmu tajwid?
2.
Apakah penerapan permainan binggo dan
audio di sekolah dapat meningkatkan daya ingat siswa?
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan alternatif metode mengajar
yang bisa diterapkan di sekolah untuk meningkatkan daya ingat siswa dalam
mempelajari ilmu tajwid.
2. Mengetahui
apakah penerapan pembelajaran kooperatif dengan permainan binggo dan audio di
sekolah mampu meningkatkan daya ingat siswa.
Manfaat
penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penulisan ini
adalah sebagai berikut :
1.
Diharapkan dapat member masukan bagi
para guru dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif dengan permainan
binggo dan audio untuk meningkatkan daya ingat siswa dalam mempelajari ilmu
tajwid.
2. Dapat
memberi masukan bagi sekolah dan guru dalam upaya meningkatkan daya ingat siswa
dalam mempelajari ilmu tajwid.
TELAAH
PUSTAKA
Permainan Bingo kartu, adalah sebuah permainan
sederhana yang sangat mengasyikkan bagi anak SD setara madrasah. Permainan ini
mampu membuat anak mengingat kata-kata penting (kata-kata kunci) maupun
fakta-fakta yang hendak kita sampaikan. Sedangkan audio membantu siswa untuk
lebih bisa berkonsentrasi mendengarkan suara yang disampaikan itu.
Dalam model pembelajaran dengan
permainan bongo dan audio ini siswa belajar dan bekerja secara kooperatif,
siswa diajak pada suatu permainan yang menyenangkan. Permainan ini
akan membuat anak berkonsentrasi, dan secara tidak sadar, huruf-huruf tersebut masuk ke dalam memorinya untuk makin
menguatkan daya ingat yang telah diterimanya. Rahasia keberhasilan dari
permainan ini adalah dengan mempersiapkan hanya huruf yang terkait dalam satu
tema pembelajaran saja. Penambahan gambar (bila memungkinkan) akan dapat
memperkuat pesan yang diterima oleh anak.
Salah satu contohnya :
-
siapkan kata-kata yang terkait dengan materi
tajwid tersebut dalam potongan kartu yang tidak terlalu besar (mungkin seukuran
kartu nama atau lebih kecil), misalnyabelajar bentuk, makhraj dan sifat huruf hijaiyah :
ا ب ت ث ج ح خ د
ط ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل
م ن و ه لا ء ي
-
Sediakan beberapa copy untuk tiap kata,
tergantung dari jumlah anak yang akan memainkan aktivitas ini.
-
Siapkan lembaran kartu yang besar yang mampu
memuat 30 potongan kartu
kecil-kecil di atas tersebut. Setiap lembaran kartu besar ini berisikan 30 kata dengan kombinasi yang berbeda-beda.
-
Misalnya: lembaran kartu pertama berisikan ا ب ت ث ج ح خ د ط ر ز س ش ص ض
-
Sedangkan lembaran kartu kedua berisikan ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه لا ء ي
-
Demikian
seterusnya dengan lembaran kartu besar lainnya, juga berisikan berbagai kata
sejumlah 30 dengan kombinasi /
variasi yang berbeda-beda.
Cara
bermain:
-
setiap anak memperoleh selembar kartu berukuran
besar (yang memuat 30 macam kata yang
berbeda)
-
Anak juga memperoleh kartu-kartu kecil yang
berisikan berbagai kata sesuai dengan yang tertera dalam kartu besarnya
-
Sembari menyalakan audio, anak-anak harus
mendengar dengan teliti, bila suara audio menyebutkan sebuah huruf yang dimilikinya,
maka ia harus meletakkan kartu kecil yang membuat kata tsb di atas lembarang
kartu besarnya
-
Siapa yang paling cepat dan tuntas meletakkan
30 kartu kecilnya, dialah yang menjadi pemenangnya.
contoh
sederhana
KHA’
|
SHAD
|
غ
|
ض
|
خ
|
GHAIN
|
SYIN
|
THA’
|
ط
|
س
|
ا
ب ت ث ج ح خ د ط ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه لا ء ي
|
Pertanyaan akan
disesuaikan dengan tingkatan jenjang kelas.
Ulangi
permainan ini sebanyak anak mau (dan sejauh waktunya masih memungkinkan).
Gunakan kartu yang berbeda setiap kali audio diputar dengan suara lain yang
mempelajari tajwid selanjutnya.
daya ingat (pengingatan)
Definisi dari daya
ingat yang sebenarnya yaitu : Merupakan kemampuan mengingat kembali pengalaman
yang telah berlalu/terlewati. Pengalaman-pengalaman tersebut biasanya
menyangkut pada peristiwa yang mempunyai arti sendiri dalam menjalani
kehidupan. Bila kekuatan daya ingat tinggi, maka akan mempermudah langkah dalam
mengambil suatu tindakan yang objektif, sehingga bisa dikatakan bahwa
pemikirannya sangat cemerlang. Tetapi lain halnya bila kekuatan daya ingat Anda
melemah, maka tidak menutup kemungkinan Anda akan melakukan tindakan-tindakan
yang dapat merugikan kehidupan.
Menurut walgito,
1994 menyimpulkan bahwa “ ingatan tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa
yang telah pernah dialaminya saja, tetapi juga termasuk kemampuan untuk
menirima, menyimpan, dan menimbulkan kembali apa yang dialami. Kemampuan
menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali dikenal denhan istilah encoding ( pengkodean terhadap yang
dipersepsikan, yaitu proses menerima ), storage
( penyimpanan), retrieval ( pemulihan
kembali terhadap apa yang telah dialami atau dipelajari sebelumnya).
Perbedaan antara memori
Ahli psokologi
merasa penting membuat beberapa perbadaan dasar tentang memori. Salah satu
perbedaan itu membagi tiga tahap memori:
penyandiaan (encoding; pemasukan
pesan ke dalam ingatan) penyimpanan (storage) dan pengambilan (retrieval;
pengingatan kembali terhadap apa yang telah di simpan).
METODE PENULISAN
Metode penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini
adalah metode kajian pustaka. Metode kajian pustaka dilakukan dengan
mengumpulkan sumber-sumber yang terkait dengan topic yang akan dibahas.
Sumber-sumber keperpustakaan tersebut berupa kajian literatur dan kutipan
artikel yang diambil dari sumber di internet. Metode kajian pustaka ini
dilakukan untuk mengetahui tentang kemampuan daya ingat beserta aspek-aspek
yang mempengaruhinya, model pembelajaran dengan menggunakan permainan binggo
dan audio, serta untuk mengetahui keterampilan kooperatif yang bisa dimiliki
oleh siswa yang nantinya dapat meningkatkan daya ingat siswa.
Langkah-langkah dalam penulisan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.
Identifikasi masalah
2.
Pengumpulan informasi data
3.
Analisa permasalahan
4.
Penyusunan tulisan
5.
Bimbingan
ANALISIS DAN
SINTESIS
Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta
cara – cara membaca Al-Qur’an dengan sebaik – baiknya. salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan upaya peningkatan daya ingat siswa di
sekolah. Hal ini karena daya ingat merupakan salah satu faktor terpenting yang
menentukan kecerdasan siswa. Kualitas suatu individu tidak hanya diukur dari
tingkat cepat lambatnya membaca Al-Qur’an tetapi ilmu tajwid lah yang sangat
penting yang dapat menentukan benar tidaknya individu membaca Al-Qur’an. Banyak
survey yang didapatkan dari keluhan guru tentang susahnya siswa mengingat dan
mempelajari ilmu tajwid. Hal ini karena ilmu tajwid yang dipelajari terlalu
membosankan dan tidak menyenangkan. Upaya pengembangan minat siswa dalam
mempelajari ilmu tajwid adalah dengan permainan. Permainan sangat disukai siswa
dari pada pembelajaran, mereka akan cepat sekali menghafal dan mengingat
permainan yang baru dimainkan. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan daya
ingat siswa dalam pembelajaran adalah dengan permainan binggo, ini terbukti
dalam model pembelajaran dengan permainan bongo dan audio ini siswa belajar dan
bekerja secara kooperatif, siswa diajak pada suatu permainan yang menyenangkan.
Permainan ini
akan membuat anak berkonsentrasi, dan secara tidak sadar, huruf-huruf tersebut masuk ke dalam memorinya untuk makin
menguatkan daya ingat yang telah diterimanya. Sehingga dalam proses belajar
siswa akan lebih tertarik dan tertantang untuk bisa menjawab dan mengingat
materi yang di berikannya.
Model
pembelajaran kooperatif dengan permainan binggo dan audio merupakan pembelajaran
yang dapat meningkatkan daya ingat siswa. Pada model ini dengan kegiatan
pengelompokan siswa menjadi beberapa kelompok semua anggota kelompok harus
mendengarkan dengan seksama suara yang disampaikan dari audio. Selain
menyediakan audio guru juga harus menyediakan papan dan kertas untuk memulai
permainan. Kemudian dilakukan permainan untuk menguji pengetahuan yang dicapai
oleh seluruh siswa yang disusun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang
relevandengan materi yang telah didengarkan melalui audio
Penerapan
model pembelaharan kooperatif dengan menggunakan permainan binggo dan audio ini
dapat dilakukan pada tingkat Madrasah setara dengan Sekolah Dasar (SD). Mulai
dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan pemberian materi yang berbeda-beda setiap
tingkatan kelas.
SIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari tulisan ini adalah sebagai
berikut :
1.
Model pembelajaran ilmu tajwid yang bisa
diterapkan untuk meningkatkan daya ingat siswa adalah model pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan permainan binggo dan audio. Pembelajaran
koopertif ini dilakukan pada sekolah Madrasah.
2.
Penerapan model pembelajaran ini dapat
meningkatkan konsentrasi dan daya ingat siswa.
Saran
1.
Diharapkan dapat dilakukan berbagai
penelitian lebih jauh terhadap berbagai model pembelajaran yang dapat
bermanfaat dalam meningkatkan daya ingat siswa dalam mempelajari ilmu tajwid,
karena ilmu tajwid merupakan salah satu faktor penting yang menentukan benar
tidaknya individu membaca Al-Qur’an.
Rekomendasi
1.
Diharapkan dapat dilakukan penerapan model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan permainan binggo dan audio dalam
penyampaian materi pembelajaran disekolah sehingga dapat bermanfaat dalam
peningkatan daya ingat siswa.
0 komentar:
Posting Komentar